Sabtu, 24 November 2012

' jika keluarganya saja tidak terurus bagaimana mungkis bisa mengurus rakyat?'

saya tergerak lucu dan miris dengan pernyataan dari rekan blogger berupa ' jika keluarganya saja tidak terurus bagaimana mungkin bisa mengurus rakyat?'

jadi ingat akan seseorang yang ingin sekali, sekali lagi menduduki kursi panas di senayan. saya tidak habis pikir. kemanakah jalan pikiran serta keinginan beliau ini. apa yang beliau inginkan. tidak cukupkah membua malu seluruh keluarga besarnya atas kelakuannya dulu saat masih dipercayai sebagai wakil rakyat.

kepercayaan yang dulu pernah diterimanya dihancukan secara berkeping-keping oleh ketamakan dan kebodohannya sendiri dan sekarang sedang membangun massa agar terpilih lagi.

menurut saya ada baiknya perbaiki diri dahulu. sholatlah awal waktu di masjid-masjid dekat rumah. uruslah keluargamu dulu dengan baik. tuntunlah anak-anakmu menuju ke jalan yang diridhoi oleh Allah. seperi seorang bapak keluarga muamimul ula yang ingat betul dan disiplin mengenai hal sepele seperti potong kuku, membersihkan telinga, perhatian terhadap anak dari a-z, bukan melulu tentang uang.

anak tidak hanya butuh uang..anak juga butuh perhatian dari rang tua. tanya kabar, bagaimana kehidupannya, bagaimana rapotnya, ingin sepetri apa masa depannya. jangan dibiarkan begitu saja anak dilempar sendirian disuruh mencari jati dirinya. orang tua tetap harus perlu dan wajib membimbing anak-anaknya walaupun anak2nya telah berkeluarga. walapun tidak membimbing, bisa dengan memberikan nasihat-nasihat dan masukan-masukan positif.

semoga saya bisa jauh lebih baik dari mereka..semoga saya selalu mawas diri sebagai orang ua, saya mau terus belajar, mau terus menerima masukan.

jangan menjadi angkuh dengan tidak mau mendapakan masukan, nasihat dan kritikan. Umar bin khotob sang khalifah yang setan pun takunya padanya saja dengan lapang dada menerima berbagai dan merasa perlu dengan kriikan. masa kita yang belum apa-apa bila dibandingkan dengan beliau sudah sombong dan angkuh tidak mau mendapakan kritikan, masukan dan nasihat?

Rasulullah SAW pernah bersabda;  orang yang cerdas adalah orang yang menundukkan hawa nafsu dan berbuaat apapun untuk akhiratnya kelak sedangkan orang bodoh adalah oarang yang mengikui hawa nafsunya lalu berharap ampunan Allah. (Disebutkan juga bahwa Rasul SAW telah bersabda, “Orang yang cerdas adalah orang yang mengevaluasi dirinya dan kemudian beramal untuk kehidupan setelah mati. Dan orang yang bodoh adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan kemudian berangan-angan terhadap Allah Ta ‘Ala (mengharap ampunan-Nya)”)


Ya Allah jadikanlah hamba dan keluarga hamba sebagai manusia yang selalu memperbaiki diri dan berbuat apapun yang berguna untuk diri ini setelah kematiannya. karena sesungguhnya kematian itu bagai kereta yang datang tanpa pemberiahuan alias jempuan pasti yang tak bisa kita tolak.

so bersiap siagalah people..


Tidak ada komentar: